29 Januari 2018

Kelas Kemahiran Membuat Kerongsang

Ahad : 28 Januari 2018 / 11 Jamadil awal 1439H
Biro Muslimat & Ekonomi
Masjid Nurul Iman, Telok Gadong Klang

Terima kasih diucapkan kepada Pusat Wanita Berdaya (PWB) Selat Klang dan JKKK Kampung Telok Gadong dan semua peserta yang terlibat dalam menjayakan satu lagi Program Pembangunan Ekonomi Wanita di kariah Masjid Nurul Iman, Telok Gadong ini, Semoga Ilmu yang diperolehi dapat dimanfaatkan bagi menaikkan taraf ekonomi isi rumah peserta yang terlibat.





28 Januari 2018

FUTSAL RAKYAT 2018

Ahad : 28 Jan. 2018/11 Jamadil Awal 1439H

Tahniah kepada Juara Futsal Rakyat 2018



Biro Sukan Masjid Nurul Iman, Telok Gadong bersama JKKK Kampung Telok Gadong, mengucapkan ribuan terima kasih yang tidak terhingga kepada Pengerusi JKKK Kampung Telok Gadong (Tuan Haji Baharuddin bin Hj. Abu Bakar) serta Penghulu Mukin Klang (En. Jamil bin  Jemain) kerana turut sama memeriahkan Pertandingan Futsal Rakyat pada kali ini, Tidak lupa juga kepada semua penaja yang telah menyumbang dalam menjayakan Pertandingan Futsal Rakyat 2018.















22 Januari 2018

Tazkirah Maghrib....

Bahaya Penyakit Hati Menurut Agama Islam 

Penyakit-penyakit hati lebih mengganggu dan lebih berbahaya, lebih parah dan lebih buruk daripada penyakit-penyakit tubuh ditinjau dan berbagai segi dan arah. Yang paling merugikan dan paling besar bahayanya ialah kerana penyakit hati mendatangkan mudarat atas seseorang dalam agamanya, yaitu modal kebahagian di dunia dan di akhirat; dan bermudarat bagi akhiratnya, yaitu tempat kediaman yang baqa, kekal, dan abadi. Adapun penyakit tubuh tidaklah mendatangkan mudarat atas seseorang kecuali di dunianya yang fana yang segera sima, serta tubuhnya yang menjadi sasaran penyakit akan hancur luluh dalam waktu yang cepat. Apalagi penyakit tubuh itu sebenarnya amat berfaedah bagi seseorang dalam agama dan akhiratnya. Sebab, Allah Swt. menyediakan pahala yang sangat besar bagi si penderita sakit, di samping banyak faedah dan manfaat lainnya yang segera ataupun pada waktu mendatang, sesuai dengan yang disebutkan dalam berbagai ayat dan hadis tentang pahala yang disediakan pada penyakit dan bencana yang menimpa tubuh. Kemudian, karena penyakit hati tidak terjangkau secara indriawi dan tidak menimbulkan rasa sakit, sulitlah ia diketahui dan ditemukan. Perhatian padanya amat sedikit dan daya upaya untuk mengubatinya pun lemah sekali, seperti yang disebutkan oleh Imam Al-Ghazali, "Penyakit hati itu laksana penyakit sopak (belang) di wajah seseorang yang tak memiliki cermin. Jika ia diberi tahu orang lain pun, mungkin ia tak memercayainya. " Selain itu, berbagai azab dan hukuman yang diancamkan atas diri seseorang sebagai akibat penyakit-penyakit hati, kelak di akhirat, adalah sesuatu yang sulit diterima oleh kaum yang lalai. Atau, mereka melihatnya sebagai sesuatu yang masih lama sekali datangnya. Adakalanya mereka bahkan meragukannya. (Semoga Allah SWT melindungi kita darinya.) Atau, berangan-angan akan diselamatkan darinya dengan berbagai harapan yang menipu, semata-mata karena terlalu "berani" kepada Allah. Sehingga, timbul khayalan kosong dengan mengira pasti akan memperoleh ampunan dan keselamatan meski tanpa berusaha untuk mem­perolehnya. Disebabkan hal-hal seperti itu, banyak penyakit hati yang terus tersembunyi, bahkan makin kuat mencengkeram, sementara orang-orang yang lalai selalu ambil mudah untuk mengubatinya se­hingga makin lama makin sukar diubati. Bahkan, adakalanya se­seorang dari mereka mengetahui bersemayamnya sesuatu penyakit di hatinya, tetapi ia tak peduli dan tak menghiraukannya. Padahal, sekiranya ia mengetahui adanya suatu penyakit di tubuhnya ataupun seorang lain memberi tahunya tentang hal itu, pasti besar sekali perhatian yang ditujukan padanya. Ia akan menjadi sangat takut, lalu bersungguh-sungguh berdaya upaya untuk mengubatinya dengan mengerahkan apa saja yang dapat dilakukannya. Sebab, seperti yang telah kami sebutkan, penyakit hati itu tak terjangkau secara zahir dan tidak ada rasa sakit yang menyertainya segera. Juga, hukuman-hukuman yang diancamkan terhadap itu tak tampak, dan kalaupun ada, ia baru akan terwujud kelak setelah mati dan berada di akhirat. Sedang­kan, orang yang lalai menganggap maut dan segala yang datang sesudahnya sebagai sesuatu yang amat jauh. Padahal, sekiranya menggunakan akalnya dan keyakinannya, niscaya ia akan mengetahui bahwa maut adalah suatu perkara gaib yang paling cepat datangnya, seperti disabdakan oleh Rasulullah Saw. Dan, sebagaimana juga beliau pemah bersabda, "Surga itu lebih dekat kepada seorang di antara kalian daripada tali sandalnya." Demikian pula neraka. Penyakit hati sungguh banyak ragamnya. Yang paling ber­bahaya dan paling mudarat ialah kebimbangan dalam agama. (Semoga Allah Swt. melindungi kita darinya.) Selain itu, lemahnya keimanan kepada Allah, Rasul-Nya, serta kediaman di akhirat. Juga, sifat riya' (ingin dipuji oleh manusia) dalam per­buatan kebajikan. Angkuh terhadap hamba-hamba Allah, bakhil, iri hati, dengki, curang, cinta akan dunia dan sangat ingin mem­pertahankan nya, panjang angan-angan (yang menyebabkan selalu menunda tobat), lupa akan maut, lalai akan akhirat, mengabaikan persiapan untuknya, serta berbagai macam penyakit hati lainnya. Mengingat bahwa hati manusia tertutup dari perasaan indriawi, sedangkan penyakit-penyakit hati tidak disertai rasa sakit yang dapat dijangkau dengan alat-alat lahiriah, wajiblah atas manusia berakal, yang prihatin akan agamanya serta keselamatan akhiratnya, untuk sungguh-sungguh berusaha menyelidikinya sehingga ia dapat segera menangani dan mengobatinya sebelum maut datang mendadak dan ia pun menuju Tuhannya, laluberhadapan dengan-Nya dengan hati yang tidak seha yang karena itu ia akan merugi, binasa bersama dengan orang-orang yang binasa lainnya. (Al-Fushul al-Ilmiyyah wa al-Ushul al-Hukmiyyah, Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alawy Al-Haddad)

Source: http://www.fiqihmuslim.com/2017/07/bahaya-penyakit-hati-menurut-agama-islam.html

Perkembangan Terkini Pembinaan Masjid

Ahad : 21 Januari 2018 bersamaan
            4 Jamadilawal 1439H